Tuhan……Sang Hyang Widhi Wasa…. Terimakasih atas semua yang telah Kau berikan kepada kami…yang membuat kami menjadi bertambah dewasa…yang membuat kami menjadi lebih tahu lagi tentang kehidupan ini….yang membuat kami belajar untuk lebih bersabar dan tidak putus asa menghadapi cobaan dari-Mu……Terimakasih Tuhan… 🙂

Setahun itu ternyata cepat juga ya…tidak terasa sudah 1 tahun aku menjadi seorang istri, Setahun yang menyenangkan, setahun yang penuh perjuangan, setahun yang membuat aku menjadi lebih dewasa lagi, setahun yang membuat aku menyadari apa arti hidup ini, setahun yang menjadikan aku bertambah ilmu, setahun yang penuh tawa dan sedikit tangis.

Suamiku…terimakasih atas semua yang telah engkau berikan kepadaku, terimakasih atas setiap tawa yang kau berikan kepadaku, terimakasih atas setiap tangis yang membuatku menjadi mengerti, terimakasih atas setiap kecupanmu kepadaku, terimakasih atas setiap kata-kata mesra yg kau bisikkan di telingaku. Suamiku…walau kau menyebut dirimu bukan lelaki romantis, tapi buat ku, kau adalah lelaki teromantis di dunia ini dengan caramu.

Suamiku… 2 bulan lalu kita tersenyum bahagia karena yang kita nantikan selama ini hadir di antara kita, tapi 3hari lalu ternyata dia meninggalkan kita, ada tangis kita hari itu..tapi “Life must go on” … kita coba lagi ya suamiku… 🙂

Semoga kami selalu dilimpahi dengan hati yang lapang menerima semua cobaan dari Mu……Terimakasih Tuhan …. 🙂

 

di dalam hati ini hanya satu nama
yang ada di tulus hati ku ingini
kesetiaan yang indah takkan tertandingi
hanyalah dirimu satu peri cintaku
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
huuuuuu
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
benteng begitu tinggi sulit untuk ku gapai
huuuuuu
aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
bukankah cinta anugerah berikan aku kesempatan
tuk menjaganya sepenuh jiwa oooh
(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi
(aku untuk kamu, kamu untuk aku
namun semua apa mungkin iman kita yang berbeda)
tuhan memang satu, kita yang tak sama
haruskah aku lantas pergi meski cinta takkan bisa pergi…..
 
 

Hari itu tgl 30 oktober 2010, hari yang bisa di bilang “my new adventure” , di awali dengan pagi hujan abu dari gunung merapi, yang membuat pesawat yang akan aku tumpangi terlambat terbang karenanya. Delay hampir 3 jam yang berakhir manis, mendarat di Ngurah Rai di sambut oleh orang yang kusayang yang sekarang menjadi suamiku.

Aku ke Bali untuk melaksanakan upacara pernikahanku, Yap Pernikahanku!

Dia bernama Dewa Nyoman Indra Haryawan, mempersuntingku memintaku menemani hari-hari nya, memintaku menjadi istri dan Ibu dari anak-anak kami nanti. what a wonderful day when he said that! walau lewat sms, tapi itu bisa membuatku menitikkan air mata bahagia.

12 tahun kami mengenal satu sama lain, perkenalan yang kalau di inget lagi sekarang membuatku tersenyum. kami berkenalan melalui media chatting yang pada saat itu populer MIrc. aku online dari tempat aku kerja -pada waktu itu aku kerja sebagai operator di sebuah warnet di yogya- dan dia online dari lab komputer di kampus dia -dia masih kuliah di salah satu institute terkenal di surabaya- . Tiap hari aku kerja ntah dapat shift pagi,sore atau malam dia selalu ada, mungkin ada beberapa kali dia ndak online tapi seringnya dia pasti ada. Pengakuan dia, saat aku libur satu hari, dia merasa ada yang hilang, dipelototinnya layar monitor berharap aku online ntah dari mana. Kami ndak pernah pacaran, aku menganggap dia kakak selama itu, dia selalu ada disaat aku butuh, dia “pendengar” yang baik untuk semua curhatanku. dia tau semua pria yang dekat denganku,dia tau knapa aku putus dengan para pria itu, dia tau semuanya. dan dia mau menerima ku apa adanya sekarang. adakah alasanku untuk menolak nya? TIDAK! 🙂 karena aku menyayanginya lebih dari mencintai nya 🙂

dari 12 tahun itu 1 tahun terakhir ini kami dekat, ntah bagaimana awalnya, dia yang sebelumnya biasa menghilang tiba-tiba dan nongol tiba-tiba tanpa kabar berita. pada hari itu dia pamit padaku untuk tugas kluar kota yg katanya ndak akan ada sinyal, jadi mungkin ndak akan online atau sms. aku bilang ke dia, ya biasanya juga ndak pernah bilang-bilang kalau mau pergi, knapa sekarang pamit ? dia jawab, mumpung ada yang di pamitin. di hari dia pergi, aku terima sms dari dia yang isinya bilang kalau baru nunggu boarding, trus sms lagi disaat dia sampai tujuan dan berlanjut terus sms-sms dari dia, tiap hari kami chatting via YM dan cam dia selalu menyala. saat aku dan teman katorku ke jakarta hanya setengah hari di jakarta melihat pameran. dia mendatangiku di bandara di terminal 3 pada waktu aku akan balik ke yogya. dari karet naek taksi ke bandara, hanya untuk ketemu aku…..(sekarang setiap kita ke soetta selalu senyum kalau melewati terminal 3)

Perjalanan kami berdua bisa di bilang ndak mulus, banyak sekali rintangan-rintangan yang harus kami hadapi berdua. penolakan keluarga ku dan keluarga dia karena “perbedaan” kami, tapi ntah kenapa kami berdua sudah sangat yakin akan jalan kami, Tuhan Maha Adil, Maha Mengetahui…akhirnya kedua keluarga besar kami bisa menerima kami.

Dan pada akhirnya kami menikah di Tabanan Bali dengan upacara penuh untukku yang baru memeluk Hindu. tgl 30 Oktober 2010 upacara untukku masuk ke keluarga besar dia, yang berarti aku sudah menjadi Istri Dewa nyoman Indra. tgl 2 November 2010 aku melakoni upacara melukat, 3 bulanan dan otonan lalu pada tgl 3 November 2010 aku melakoni mepandes (potong gigi) dan upacara pernikahan ..dan nama Bali ku “Jro Made Melati”.

Saat ini sudah 3 bulan lebih kami menjalani kehidupan rumah tangga. Masih ada beberapa hal yang membuatku kadang sedikit kaget menyangkut sikap dan sifat dia. ada yg bilang ke aku gini “terimalah suami kita apa adanya,mengalah lah..mengalah bukan berarti kita kalah, tapi menunjukan ke suami bahwa sayang kita benar adanya, nanti suami akan mengerti sendiri dan menyadari itu tanpa kita harus mengatakannya”.

hhhmmm….. buat suamiku….ternyata memilikimu seperti memiliki dunia ini, kau berikan segalanya.. kebahagiaan, kelebihan, kekurangan, bahkan saking lengkapnya kau pun pernah memberiku rasa jengkel yang luar biasa, tetapi apapun itu, terima kasih karena kamu tetap bersedia menjadi duniaku… 🙂

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana..
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu…
Kepada api yang menjadikannya abu…
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…
Dengan isyarat yang tak sempat di sampaikan awan…
Kepada hujan yang menjadikannya tiada…
Dengarkanlah kasih seruan hatiku..
Selalu saja ingat kepadamu
Dengarkanlah kasih bisikan rinduku..
Tiada tertahan memanggil namamu…
Kupejamkan mata ini, namun hanya bayanganmu yang ada di hati…
Dengarkanlah kasih seruan hatiku
Mata hatiku tak pernah berubah..
Demi Tuhan kasih kucinta padamu
Walau apapun yang nanti terjadi…
Hanya satu yang ku pinta.. Smoga saja yang kau cinta..
Diriku seorang…
Aku ingin malam cepat berganti pagi…
Biar kucepat berjumpa denganmu
Sebab ku tahu pasti hanyalah dirimu
Yang mampu menghapus.. seluruh rinduku….
Tersenyumlah kasih..senyumlah untukku
Walau sekejap lewat sebuah mimpi…
Setiap langkah kasih, aku pun berdoa
Untuk dirimu dan kebahagiaanmu…
Seandainya ku terjaga dari tidur dan mimpiku
Ku Ingin Kau Ada……. 🙂

Segenap hatiku selalu memujamu
Seluruh jiwa kupersembahkan untukmu
Sepenuh cintaku merindukan dirimu
Seutuh gejolak membakar hatiku

Seperti cahaya hadirmu di duniaku
Seperti ribuan bintang yang menghujam jantungku

Kau membuatku merasakan
Indahnya jatuh cinta
Indahnya dicintai
Saat kau jadi milikku

Oh, takkan kulepaskan
Dirimu oh, cintaku
Teruslah kau bersemi
Di dalam lubuk hatiku

karena aku percaya
kau akan selalu di sisiku
dalam segala duka dan derita
karena aku percaya
kau bisa menerimaku
dengan segala kekuranganku
karena aku percaya
kita akan selalu melangkah bersama
membangun semua mimpi kita
karena aku percaya
kita akan saling memiliki
sampai akhir nanti
karena semua itu
aku memilihmu

*tulisan dari yang terlalu malu untuk mengakui*
Tuhan…
Kumohon pada-Mu..
Ampunilah dosa-dosa hamba selama ini…
Ampunilah atas apa yang hamba lakukan…
Ampunilah karena hamba “durhaka” kepada orang-orang yang mencintai hamba…
Kumohon pada-Mu…
Berilah hamba petunjuk-Mu….
Mudahkanlah jalan hamba mencapai tujuan hamba atas petunjuk-Mu….
Hamba tidak pernah melupakan-Mu…
Seumur hidup hamba, hamba serahkan hanya pada-Mu….
Amin….
Knapa aku merasa “sendirian” ya ?
Semua hal yang aku hadapi, harus aku hadapi “sendirian”.
Semua caci makian, harus aku hadapi “sendirian”.
Semua yang ada di otakku, harus aku manage “sendirian”.
Seakan-akan tak ada yang bisa mengerti aku.
Tak bisa mengerti yang aku rasakan akhir-akhir ini.
Ada yang bilang “tidak usah dipikirkan, biarkan saja orang mau bicara apa”
I really want and hope I can do that. but mau nggak mau ini tetep kepikiran.
Aku  butuh seseorang yang bisa membantuku untuk aku merasa ringan.
Otak ku rasanya sudah penuh dengan segala hal yang terjadi di diriku dan sekitarku.
Aku tidak akan dan tidak mau berhenti untuk berjuang.
Ini hidupku, Ini jalan yang harus aku tempuh.
Bila Tuhan sudah berkehendak, aku sebagai hamba-Nya harus menjalaninya.
Aku tetap bersyukur atas semua cobaan yang aku hadapi saat ini.
Artinya Tuhan tidak melupakanku dan aku bersyukur karenanya.
Aku tak ingin bersedih atas kejadian ini.
Aku hanya merasa aku sendirian…….
Maafkan bila aku merasa sendirian….
Hanya Tuhan yang tahu dan yang bisa menolongku.

		
		
	

Disaat aku merasakan yg tidak mengenakan di hatiku.. Iseng ku buka tabloit yg aku beli kemarin, kubuka halaman demi halaman, biasanya yang aku tuju selalu halaman yang berisi resep masakan. Tiba-tiba mataku tertuju pada artikel di kolom seks & relasi, judul artikelnya “Ketika tak sebebas Merpati” di tuliskan beberapa hal yang bisa membuat kita terutama aku untuk bisa lebih berpikir positif lagi tentang pasangan kita untuk tidak posesif, menghargai kebebasan yang di berikan dan saling percaya. Sebenarnya aku sudah tahu tentang itu semua, tapi (kata artikel nya lagi) Cemburu memang bisa membutakan.hehehehe…. tapi kembali lagi pada berpikir positif tadi, kunci utama dari kebebasan dalam sebuah hubungan adalah kepercayaan. Maka kita bersama pasangan harus saling percaya bahwa masing-masing akan menjaga kebebasan yang diberikan. (WI-1047).

semoga tulisan ini bermanfaat… 🙂